Menurut para analis, tidak ada kendala bagi mata uang Eropa untuk berhenti tumbuh, terutama setelah dukungan belum lama ini dari ECB. Namun, "bull" di euro, tidak seperti dolar, akan mengalami kesulitan. Para ahli percaya bahwa dalam situasi ini, bear euro akan menang jika mereka mengambil alih tepat waktu dan tidak melewatkan waktu yang menguntungkan untuk penjualan.

Mereka percaya bahwa "bull" pada pasangan EUR/USD tidak boleh mengandalkan divergensi dalam pertumbuhan ekonomi di zona euro, meskipun ini adalah pendorong terkuat untuk euro. Pertumbuhan tersebut tidak merata: melambat pada kuartal keempat, setelah lonjakan pada kuartal ketiga tahun 2020 di tengah pencabutan pembatasan terkait COVID-19. Para ahli percaya bahwa ini akan memberi permulaan pada "bear" di euro, disusul oleh kemungkinan tembusnya level support 1.1800 dan 1.1770. Jika skenario ini diterapkan, para analis memperingatkan bahwa risiko koreksi Euro akan meningkat.

Setelah pertemuan ECB dan komentar dari Kepala Christine Lagarde, ahli strategi mata uang di Goldman Sachs mengatakan bahwa mata uang Eropa berpeluang untuk mendapatkan keuntungan dari pelemahan dolar yang berkepanjangan. Bank yakin bahwa harga wajar pasangan EUR/USD harus berada di sekitar 1.3000, dan bukan 1.2000, seperti yang diasumsikan sebelumnya. Mereka menganggap euro berada di bawah nilai dan memperkirakan kenaikan selanjutnya. Upaya pertumbuhan tersebut tercatat secara berkala oleh pasar. Pagi ini, pasangan EUR/USD dimulai di level 1.1894-1.1885. Ini di bawah titik tertinggi mingguan saat ini di 1.1910, yang tercatat setelah pertemuan regulator Eropa. Kemudian, euro mencoba untuk mempercepat dan naik ke level 1.1898, berjuang dengan berbagai keberhasilan ke puncak baru.

Di sisi lain, pasar kecewa dan "bull" euro mengalami kesulitan karena reaksi C. Lagarde dan beberapa perwakilan ECB, yang tidak terlalu khawatir atas potensi pertumbuhan harga euro ke 1.2000. Jumat lalu, mata uang tunggal ini ditutup mendekati level 1.1800. Setelah keputusan ECB, euro sempat melampaui level 1.1900, namun kini telah menyerahkan posisinya. Mata uang Eropa masih 8% lebih mahal daripada saat awal COVID-19. Dengan latar belakang ini, investor khawatir dengan optimisme berlebihan dari C. Lagarde dan posisi serupa ECB terhadap kenaikan euro. Pasar mengharapkan tindakan yang lebih tegas dari regulator yang bertujuan untuk menurunkan nilai tukar mata uang tunggal.

Akibatnya, tindakan bank sentral dinilai "hawkish", meskipun C. Lagarde dan perwakilan ECB tidak memperjuangkannya. Pada pertemuan tersebut, optimisme terhadap kecepatan pemulihan ekonomi euro diungkapkan, yang membantu regulator menyesuaikan perkiraan untuk tahun ini. Menurut perkiraan saat ini, PDB zona euro akan turun 8% pada tahun 2020. Para analis mengatakan bahwa ini sedikit lebih rendah dari angka sebelumnya sebesar 8,7%.

Sementara itu, kekecewaan pasar terhadap regulator difasilitasi oleh statistik makro yang kurang inspiratif. Pada bulan terakhir musim panas, tingkat inflasi di wilayah tersebut memasuki zona negatif, jatuh menjadi -0,2%. Pada bulan Juli tahun ini, indikator ini dengan percaya diri bertahan di level 0.4%. Dalam situasi ini, ECB telah merevisi prakiraan inflasi untuk tahun 2021 menjadi 1% dari sebelumnya sebesar 0,8%. Hal ini membuat para ahli khawatir, karena statistik Agustus 2020 mencatat penurunan tekanan harga. Dalam situasi seperti itu, pertumbuhan euro hanya memperburuk situasi, memperlambat kenaikan harga impor dan meningkatkan biaya produk ekspor.

Pertumbuhan ekonomi Eropa sebesar 1%, yang terlepas dari optimisme para pemimpin ECB, tidak cukup untuk pemulihan berkelanjutan kawasan ini dalam jangka panjang. Para ahli tidak mengecualikan pengenalan langkah-langkah insentif moneter tambahan dalam waktu dekat. Bantuan tersebut dapat dilakukan dalam bentuk pemotongan suku bunga atau program peningkatan pembelian kembali aset. Namun, situasi saat ini secara negatif mampu memengaruhi dinamika euro, dan kemudian "bull" serta "bear" harus bertarung untuk memimpin. Tidak diketahui siapa di antara mereka yang akan memenangkan kecenderungan pasar, namun para ahli menekankan bahwa konfrontasi tersebut pasti akan besar.