ECB mempertahankan kebijakan moneter yang lunak, dengan pertimbangan bahwa stimulus moneter besar-besaran masih diperlukan untuk mendukung pemulihan ekonomi dan memastikan stabilitas harga jangka menengah.

Data terbaru menunjukkan pemulihan yang baik dalam aktivitas, secara luas sejalan dengan ekspektasi sebelumnya. Secara khusus, aktivitas di sektor manufaktur terus membaik, serta pertumbuhan di sektor jasa. Permintaan domestik juga telah pulih secara signifikan, meskipun prospek ekonomi yang tidak menentu terus membebani belanja konsumen dan investasi bisnis. Inflasi umum dibatasi oleh harga energi yang rendah dan tekanan harga yang lemah dalam konteks permintaan yang lemah dan kelesuan yang signifikan di pasar tenaga kerja.

Jadi, ECB memutuskan untuk mempertahankan suku bunga tidak berubah, dan program PEPP juga akan tetap berjalan. Pembelian akan berlanjut hingga Juni 2021, dan kemudian hingga Dewan Pengurus memutuskan untuk mengakhiri fase krisis.

Dari sisi analisis moneter, pertumbuhan uang beredar (M3) terus meningkat, 9,2% pada bulan Juni 2020 menjadi 10,2% pada bulan Juli. Pertumbuhan uang yang kuat mencerminkan penciptaan kredit domestik dan pembelian aset yang sedang berlangsung oleh Eurosystem.

Secara keseluruhan, kebijakan, bersama dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah nasional dan institusi Eropa, akan terus mendukung pendanaan.

Pemeriksaan silang hasil analisis ekonomi dan moneter telah mengkonfirmasi bahwa untuk inflasi yang stabil mendekati 2%, kebijakan moneter suku bunga perlu disesuaikan.

Kebijakan struktural yang dirancang dengan baik dapat berkontribusi pada pemulihan krisis yang lebih cepat, lebih kuat, dan lebih seragam, dengan demikian menjaga efektivitas kebijakan moneter di kawasan Euro. Kebijakan struktural yang ditargetkan sangat penting untuk merevitalisasi perekonomian, dengan fokus pada peningkatan investasi di bidang prioritas.