Mata uang Inggris akan melalui pekan yang sulit dan pertanyaan mengenai Brexit akan kambali menjadi pusat perhatian, tidak hanya bagi para trader pasangan GBP/USD, namun juga bagi keseluruhan pasar valuta asing. Permintaan aset berisiko akan melemah, sementara minat terhadap instrumen defensif akan kembali meningkat. Namun, topik Brexit terlalu "berbahaya" untuk diungkapkan dengan keyakinan terhadap implementasi skenario ini dan itu. Meski kemungkinan besar keluarnya Inggris dari UE akan ditunda, ada skenario lainnya yang tidak dapat dikesampingkan.
Pertama, perlu dicatat bahwa Theresa May masih mencoba meyakinkan para anggota parlemen dengan karakter pantang menyerahnya bahwa kesepakatan versinya harus didukung pada 12 Maret. Argumen tersebut cukup masuk akal, mengingat sikap tak tergoyahkan Brussels atas perubahan kesepakatan. Negosiasi lanjutan telah berakhir beberapa bulan, namun perdana menteri tidak berhasil mengatasinya.
Uni Eropa menolak memberikan tambahan jaminan terkait retang waktu backstop dan fakta ini telah menjadi batu sandungan utama antara London dan Brussels. Namun, menurut Theresa May, yang berpidato pada Jumat di kota Grimsby, Inggris, penundaan Brexit tidak akan menyelesaikan masalah, namun hanya dapat memperburuk situasi. Transformasi lebih lanjut dalam masalah ini dapat mengubah esensi "perpisahan" dari UE, dirinya menambahkan. Ia juga tidak mengesampingkan bahwa perpanjangan proses negosiasi akan menyebabkan pembatalan Brexit jika para deputi Inggris memutuskan pengulangan referendum.
Perlu diingat bahwa banyak warga Inggris yang telah mengubah sikap mereka mengenai Brexit berdasarkan pengukuran sosiologis terbaru. Oleh karena itu, pengulangan referendum kemungkinan akan mempertahankan Inggris sebagai bagian dari Uni Eropa. Hasil tersebut akan memengaruhi tidak hanya posisi perdana menterei saat ini (Theresa May kemungkinan besar akan mengundurkan diri) namun juga posisi Partai Konservatif secara keseluruhan. Proses negosiasi dua tahun tersebut dikaitkan dengan situasi Inggris yang berada dalam periode ketidakpastian dan perlambatan pertumbuhan ekonomi, serta penurunan daya tarik investasi negara. Jika pada akhirnya, Inggris akan kembali ke titik nol, tumpahan kekecewaan para pendukung Brexit akan menimpa konservatif.
Perwakilan Partai Konservatif tidak dapat gagal memahami hal ini, yaitu mengapa adanya risiko pengulangan referendum akan mengkhawatirkan tidak hanya Mary, namun juga perwakilan Konservatif secara keseluruhan. Fakta ini sampai batas tertentu, meningkatkan peluang persetujuan transaksi pada 12 Maret, meski kemungkinan skenario ini masih terlalu kecil. Menurut para ahli, para anggota parlemen Inggris dapat menyetujui kesepakatan tersebut pada pekan ini, hanya jika pada detik-detik terakhir, Brussels mengubah posisinya terkait masalah perbatasan Irlandia. Kami tengah membahas jaminan bersifat legal, yang tidak pernah May dapatkan dari Eropa.
Di sini, perlu diingat kembali bahwa pound menguat selama beberapa jam hingga perbatasan angka ke-31 pada Jumat. Inggris merespon rumor bahwa Uni Eropa tengah mencoba mencari jalan keluar dari jalan buntu dan bahkan diduga membuat "proposal baru" ke London. Informasi ini dirilis oleh media masa Amerika, dengan sumber anonim dari lingkaran para negosiator. Beria tersebut menyatakan bahwa proposal baru membawa lebih banyak konsesi jika dibandingkan dengan yang Tusk dan Juncker buat sebelumnya. Namun, beberapa saat kemudian, diketahui bahwa kesepakatan tidak dapat tercapai dan Inggris menolak untuk membuat konsesi.
Perlu dicatat bahwa wartawan tidak mengetahui apa isi proposal baru tersebut. Namun, hal ini tidak terlalu penting, mengingat hasil pembicaraan hari Jumat. Tapi, fakta bahwa Brussels tengah mencari jalan keluar menandakan bahwa pada saat-saat terakhir, pada malam 12 Maret, Eropa dapat membuat konsesi yang lebih serius terkait proposal mereka sebelumnya. Langkah yang sama diharapkan terjadi pada malam pemungutan suara utama atas kesepakatan pertengahan Januari. Namun, Brussels hanya mengirim surat spasial kepada parlemen Inggris, yang hanya berisi pernyataan umum. Menurut beberapa analis, kali ini Uni Eropa akan mengambil lebih banyak langkah tegas yang dapat mengubah pendapat banyak anggota parlemen.
Terlepas dari opsi yang ada, skenario utamanya adalah penundaan Brexit. Pound mungkin merespon fakta ini dengan positif, pertama opsi ini mengecualikan dimulainya Brexit yang kacau pada Maret, dan kedua, meningkatkan peluang Inggris tetap dalam UE. Jika para pihak terkait terus bersikeras dengan pendirian masing-masing (dan kemungkinan besar mereka akan melakukan itu), para anggota parlemen akan kembali kepada pilihan pengualangan referendum untuk menghindari terjadinya skenario "proses perpisahan" yang kacau.
Dengan cara ini, "lonjakan harga" pound pekan ini tak terhindarkan dan pasar akan bereaksi, baik terhadap agenda-agenda sebelum pemungutan suara, maupun terhadap agenda-agenda "setelah pengumuman hasil". Jika kita berbicara mengenai rentang harga, kami hanya dapat menyatakan level support di titik 1,2750, yang merupakan garis dasar indikator Bollinger Band pada grafik harian. Batas atas rentang tersebut sulit untuk ditentukan. Jika agenda-agenda pekan ini mengeluarkan hasil positif bagi pound, pasangan GBP/USD akan melonjak setidaknya ke titik maksimal tahunan di 1,3340 dan jauh lebih tinggi, setidaknya ke angka ke-35. Jika berkat sebuah keajaiban, anggota parlemen Inggris akan menyetujui kesepakatan yang diajukan May.
