24.09.202019:02:00UTC+00Minyak Mentah Berjangka Kembali Ditutup Naik

Harga minyak mentah bergerak naik pada hari Kamis meskipun masih ada kekhawatiran terhadap prospek permintaan energi setelah meningkatnya kasus COVID-19 dan tindakan lockdown baru di beberapa bagian di seluruh Eropa. Inggris, Prancis, dan Jerman telah melaporkan lonjakan kasus baru infeksi virus corona dan beberapa negara di Eropa, termasuk ketiganya, telah memberlakukan pembatasan baru. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate untuk November ditutup naik $0,38 atau hampir 1% ke harga $40,31 per barel, pulih dengan baik setelah penurunan sebelumnya. Minyak mentah berjangka Brent naik tipis $0,08 atau sekitar 0,2% menjadi $41,85 per barel. Data terbaru dari Energy Information Administration yang menunjukkan penurunan persediaan minyak mentah AS mendukung pemulihan minyak. Data EIA pada Rabu menunjukkan persediaan minyak mentah di negara tersebut turun 1,6 juta barel pada pekan lalu. Penurunan, bagaimanapun, lebih sedikit daripada prakiraan pasar. Stok bensin turun sekitar 4 juta barel pekan lalu, sementara stok hasil sulingan menunjukkan penurunan sebanyak 3,4 juta barel, menurut laporan dari EIA. Namun, data yang menunjukkan penurunan aktivitas bisnis AS pada September membatasi kenaikan minyak. Kebuntuan yang berlanjut atas tambahan stimulus fiskal juga menimbulkan kekhawatiran terhadap pemulihan ekonomi dan membebani komoditas ini.