07.08.201804:31:00UTC+00Australia mempertahankan suku bunga acuan di rekor terendah

Bank sentral Australia mempertahankan suku bunga acuan tidak berubah di rekor terendah selama dua tahun meski bank sentral lainnya mulai memperketat kebijakan mereka. Dewan Reserve Bank of Australia (RBA) yang dipimpin oleh Robert Lowe, memutuskan untuk mempertahankan cash rate sebesar 1,50 persen. Suku bunga telah berada pada level ini sejak Agustus 2016. "Mempertimbangkan informasi yang ada, Dewan menilai bahwa mempertahankan sikap kebijakan moneter tetap sama pada rapat ini sesuai dengan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan mencapai target inflasi seiring waktu," bank mengatakan dalam sebuah pernyataan. Suku bunga yang rendah terus menopang ekonomi Australia, catat RBA. Kemajuan lebih lanjut dalam mengurangi pengangguran dan inflasi kembali ke target diperkirakan terjadi, meski kemajuan ini kemungkinan akan terjadi secara bertahap, bank mengatakan. RBA mengisyaratkan bahwa suku bunga belum akan naik untuk sementara waktu, Paul Dales, seorang ekonom di Capital Economics mengatakan. Ekonom tersebut memperkirakan kenaikan suku bunga pertama akan terjadi di November tahun depan. Perkiraan utama RBA untuk ekonomi Australia tetap sama. Pertumbuhan PDB diprediksi akan mencapai rata-rata sedikit di atas 3 persen di tahun ini dan tahun depan. Perkiraan utama adalah inflasi akan lebih tinggi di 2019 dan 2020 dibandingkan dengan saat ini. Inflasi tahun ini sedikit lebih rendah dari yang diperkiraan sebelumnya sebesar 1,75 persen, karena penurunan beberapa harga yang diatur, bank mengatakan. RBA memperkirakan penurunan dalam rasio perdagangan seiring waktu namun rasio diprediksi akan tetap pada level yang relatif tinggi. Bank tersebut melihat bahwa dolar Australia tetap dalam rentang yang sama selama dua tahun terakhir. Selanjutnya, bank melihat proyeksi positif untuk pasar tenaga kerja. Tingkat pengangguran diprediksi melambat ke sekitar 5 persen selama beberapa tahun mendatang.