08.04.201602:49:00UTC+00Apakah Boj harus mengintervensi Yen?

Kami di FxWirePro, berpendapat seharusnya tidak. Bahkan meskipun mereka melakukannya, hal itu tidak akan menghasilkan apa yang mereka inginkan. Alasannya sederhana - Berdasarkan perjanjian G20, intervensi mata uang untuk mengeksploitasi keuntungan dagang melalui devaluasi kompetitif tidak boleh dilakukan. Jika Bank of Japan (BOJ) mengintervensi atas nama pergerakan mendadak, tindakan tersebut hanya akan mempersulit jalannya transaksi dagang Trans-Pasifik di Belahan Bumi Barat. Bank of Japan, bukanlah satu-satunya bank sentral yang mengalami penguatan mata uang meskipun melakukan pelonggaran. Euro mengalami penguatan yang lebih kuat. Meskipun European Central Bank (ECB) menerapkan paket stimulus besar yang mencakup kedua suku bunga negatif, pembelian aset, LTRO dan memasukkan obligasi korporat. Jika mengacu pada sejarah, BOJ harus mengingat kembali apa yang terjadi pada 2011, ketika Yen menguat ke rekor tertinggi sekitar 75 Yen per dolar. Intervensi langsung oleh BOJ dan juga koordinasi dengan bank-bank sentral G7 gagal melemahkan Yen. Jadi, jika intervensi pertama tidak cukup untuk mengubah arah pergerakan mata uang, intervensi penuh hanya akan makin memperkuat Yen. Yen kini diperdagangkan pada 108,7 per dolar dan sekarang lebih baik untuk membiarkannya dan tidak terlalu banyak mengkhawatirkannya. Meskipun demikian, BOJ dapat mengintervensi untuk mengurangi volatilitas di kedua sisi, setelah menyampaikannya dengan jelas, sama seperti Reserve Bank of India, dan hal itu akan menjadi strategi yang lebih baik.